tata makalah fix
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam
dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif
maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006).
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Lingkungan
amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena
lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung
perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki
hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia,
demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya.
Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra
kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel
yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan
demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai
lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apa yang di maksud dengan pengertian manusia?
2.
Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk berkembang ?
3.
Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu dan social ?
4.
Bagaimana bentuk hubungan manusia dengan lingkungannya ?
5.
Bagaimana kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia?
6. Apa saja dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungan dan
bagaimana cara mengatasinya?
7. Bagaimana kita dapat menganalisis sumber daya alam terkait sebagai
kebutuhan manusia dan mengklarifikasinya.
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pengertian
manusia?
2.
Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia sebagai
makhluk berkembang ?
3.
Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia sebagai
makhluk individu dan social ?
4.
Untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan manusia
dengan lingkungannya ?
5.
Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan yang
kondusif bagi manusia?
6.
Untuk mengetahui apa saja dampak-dampak negatif dari
pengaruh manusia pada lingkungan dan bagaimana cara mengatasinya?
7.
Untuk mengetahui bagaimana kita dapat menganalisis
sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinya.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Manusia
Manusia
adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan
lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik
baik itu positif maupun negatif. Sebagai makhluk biologis, manusia atau “homo
sapiens”, sama seperti mahkluk hidup lainnya yang mempunyai peranan
masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia
merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk
budaya. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi karena manusia
memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua
makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun
perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari
segi intelektual relatif. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai mahkluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya, baik lingkungan alam maupun sosial. Dengan demikian manusia sebagai
makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi
kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan
rohani.
B.
Manusia Sebagai Makhluk Berkembang
Manusia sebagai makhluk hidup dapat di tinjau dari berbagai macam segi
sesuai dengan sudut tinjauan dalam mempelajari manusia itu. Oleh karena itu
tinjauan mengenai manusia dapat bermacam-macam, missal manusia sebagai makhluk
social,manusia sebagai makluk yang dapat di didik, manusia sebagi makhluk
berkembang dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk bekembang, maka
manusia dapat mengalami perubahan-petubahan sebagai akibat dari perkembangannya
tersebut. Baik perubahan pada segi kejasmaniananya maupun perubahan pada
psikologisnya. Sesuatau yang dahulu belum ada, menjadai ada, yang dahulu
belum sempurna kemudian menjadi sempurna, demikian sebagai akaibat perkembangan
pada diri manusia.
Sebagai mana manusia itu berkembang, hal ini dsebutkan secara khusus dalam
psikologi perkembangan. Dalam hal ini disebutkan sebagaimana hubungan manusia
dengan keadaan sekitaranya dalam kaitannya dengan perkembangan. Sebagaimana
pengaruh keadaan sekitar terhadap perkembangan manusia antara para ahli,
sehingga menimbulkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia, yang
satu berbeda dengan yang lain sesuai dengan pendapat para ahli.
Teori-teori perkembangan ada yang sangat memberatkan bahwa lingkungan akan
memebentuk manusia dan tidak mempunyai pengaruh, tetapi sebaliknya ada teori
yang memandang bahwa pembawaan yang akan menentukan manusia, sedangkan
lingkungan tidak berperan. Teori yang pertama disebut dengan teori
empirisme atau dengan teori tabularasa yang dikemukakan oleh John Locke,
sedangkan teori kedua disebut dengan teori nativisme yang di kemukakan oleh
Schopenhauer ( Lih. Bigot, dkk.1950). kedua teori tersebut merupakan
teori-teori yang sangat ekstrim, teori yang satu bertentengan dengan teori yang
lain pada umumnya para ahli mengikuti teori yang ketiga, yaitu teori koonfergensi yang dikemukakan
oleh W. Stern yang memandang baik pembawaan maupun lingkungan secara
bersma-sama yang mempunyai perana dalam pembentukan perkembngan manusia.
Dari uraian
diatas dapat dikemukakan bahwa:
a)
Manusia itu dapat mengalami perubahan-perubahan
sebagia akibat adanya perkembngan pada diri manusia itu
b)
Dalam perkembngan manusia factor pembawaan dan factor
lingkungan secara bersama-sama mempunyai peranan walaupun tidak mengingkari
teori-teori yang lain
C.
Manusia
Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial
1.
Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi.
Kata individu merupakan sebutan yang di pakai untuk menyatakan satu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara
keseluruhan yang tak dapat di bagi, melaikan sebagai kesatuan terbatas, yaitu
perseorangan manusia (menurut Dr. A. Lysen.)
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau
tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan
kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun, secara rohani
sangat berbeda dengan makhluk hewani. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan
dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktifitas atau kegiatan. Kegiatan
manusia tidak semata-mata di gerakkan oleh jasmaninya, tetapi juga aspek
rohaninnya. Manusia mengerahkan seluruh jiwa raganya untuk berkegiatan dalam
hidupnya.
Dalam perkembanganya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna
kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak
kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Dengan demikian, manusia sebagai
individu merupakan pribadi yang terpisah, berbeda dengan pribadi lain. Manusia
sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai Perseorangan yang memiliki
sifat sendri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah ersifat nyata,berbeda
dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan cirri khas tertentu yang
berupayah merealisasikan potensi diri nya.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal
itu di karenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Iya memiliki sifat, watak,
keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda satu sama lainnya. Setiap
manusia individu adalah unik. Setiap orang berbeda, bahkan orang yang kembar
sekalipun pasti memiliki perbedaan. Jadi, meskipun banyak persamaam
hakiki antar individu, tetapi tidak ada 2 indivdu yang sama.
Pertumbuhan dan perkembangan
individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap, melainkan
sebagai terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak masa janin, bayi,
anak, remaja, dewasa, sampai tua. Istilah pertumbuhan lebih tertuju pada segi
fisik atau biologis individu, sedangkan perkembangan tertuju pada segi
mental psikologis individu.
Pertumbuhan dan perkembangan individu di pengaruhi
beberpa factor. Mengenai hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu :
a)
Pandangan nativistik , menyatakan bahwa
pertumbuhan individu semata-mataditentukan atas dasar dari dalam inividu itu
sendiri seperti bakat dan potensi, atau kemiripan dengan orang tuanya.
Misalnya, jika ayahnya seniman maka anaknya juga seorang seniman pula.
b)
Pandangan empiristik, menyatakan bahwa pertumbuhan
individu semata-mata didasarkan dari factor lingkungan. lingkunganlah yang akan
menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dari
pandangan nativistik.
c)
Pandangan konvergensi, menyatakan
bahwa pertumbuhan individu di pengaruhi oleh factor diri individu dan
lingkungan. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan diatas.
Pada dasarnya , kegiatan atau aktivitas sseorang di tujukan untukmemenuhi
kepentingan dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga,
maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan jiwa , rohani, atau psikologis,
serta kebutuhan jasmani atau biologis.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah
individu yang bebas dan merdeka disebut paham individualisme. Paham
individualisme ini menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan
orang perorang
2.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani
kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya.
Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal
ini di sebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat
memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain memebentuk
kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam tujuan hidup. Dalam
hal ini manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan manusia
lainnya.
Jadi menurut kodratnya, manusia dimanapun, di zaman apapun selalu hidup bersama,
hidup berkelompok. Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang
pun yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya.
Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli filsafat Yunani Kuno menyatakan
dalam ajarannya, bahwa manusia adalah zoon politicon artiany bahwa manusia itu
sebagai makhluk,pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat .Karena
sifatnya yang ingin bergaul satu sama lain,maka manusia disebut sebagai makhluk
sosial.manusia sebagai makhluk individu(perseorangan)mempunyai kehidupan jiwa
yang menyendiri,namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat.Manusia lahir,hidup berkembang,dan meninggal dunia d dalam
masyarakat.Sebagai individu,manusia tidak dapat mencapai segala sesuatu yang
diinginkan dengan mudah tanpa bantuan orang lain.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain
karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri
manusia,missal
a.
Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum.
b.
Hasrat untuk membela diri
c.
Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Adapun insting itu sudah ada pada diri manusia sejak ia
dilahirkan.Kebutuhan akan ada makanan dan minuman termasuk kebutuhan primer
untuk segala makhluk hidup baik hewan maupun manusia.Dalam usaha untuk mendapatkan
keperluan hidupnya manusia perlu bantuan orang lain.Hidup sendiri akan
menimbulkan kesulitan.Setiap usaha akan lebih mudah bila dikerjakan
bersama-sama. Sejak manusia dilahirkan,ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu
a.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di
sekelilingnya.
b.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam
sekelilingnya.
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan
manusia lain(masyarakat), ia tidak dapat merealiasasikan potensi hanya dengan
dirinya sendiri. Manusia kan membutuhkan manusia lain untuk hal lain
tersebut,termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.
Sebagaimana telah di kemukakan di atas,kelompok masyarakat pertama adalah
keluarga.keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama.Dalam
keluarga itulah manusia kmenemukan kodratnya sebagai makhluk sosial.Karena
dalam lingkungan itulah ia untuk pertama kali berinteraksi dengan orang
lain.Kelompok berikutnya adalah kelompok pertemanan ,pergaulan, kelompok
pekerja dan masyarakat secara luas. Secara politik, kehidupan berkelompok
manusia manusia dimulai dari kelurga, marga, suku, bangsa, Negara, bahkan
masyarakat secara internasional.
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah
sosialisme. Sosialisme memberi nilai lebih pada manusia sebagai mahkluk sosial.
Sosialisme merupakan reaksi atau system liberalisme yang dilahirkan oleh
paham individualisme. Adanya persaingan bebas dalam kapitalisme akan
menindas orang-orang yang tidak memiliki modal dan orang-orang miskin. Dalam
sistem ekonomi sosialis, setiap orang memiliki kewajiban memberi kepada
masyarakat, dan masyarakat berhak menerima hasilnya sesuai dengan karyanya.
Negara tidak hanya bersifat pasif memberi kesempatan, tetapi juga aktif
mengusahakan keadilan dan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat yang tidak
mampu, miskin, dan tidak memiliki modal yang cukup. Namun, sosialisme dalam
bentuk ekstrem dapat berkembang kearah komunisme. Dalam komunisme, hak milik
individu dihapuskan diganti menjadi kepemilikan bersama. Komunisme berpandangan
bahwa semua orang mendapatkan apa yang
sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, baik sosialisme maupun komunisme
bertujuan sama, yaitu ingin membentuk masyarakat sosialis.
Perbedaan antara sosialisme dan komunisme terletak pada cara yang digunakan
untuk mengubah masyarakat kapitalis liberal menjadi masyarakat sosialis. Paham
sosialisme berpendapat bahwa perubahan daoat dilakukan dengan cara-cara damai
dan demokratis, sedangkan komunisme berpendapat bahwa perubahan masyarakat
sosialis harus dilakukan dengan cara revolusi, yaitu menghancurkan system
kapitalisme liberal. Untuk itu, diperlukan pemerintahan dictator ploretariat
dalam masa transisi perubahan masyarakat.
D.
Hubungan
Manusia Dengan Lingkungan
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas adanya lingkungan fisik dan
lingkungan social. Lingkungan fisik adalah lingkungan kealaman misalnya keadaan
tanah, keadaan musim. Lingkungan atau lingkungan kealaman yang berbeda akan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perkembngan individu misalnya keadaan
alam yang tandus akan memberikan pengaruh yang berbeda bila dibandingkan dengan
keadaan alam yang subur. Daerah musim dingin akan memberikan pengaruh yang
berbeda bila dibandingkan daerah yang tidak mempunyai musim dingin.
Lingkungan social adalah merupakan lingkungan
masyarakat yang didalamnya terdapat interaksi individu dengan individu yang
lain seperti yang telah disebutkan diatas lingkungan social inilah yang menjadi
psikologi social. Lingkungan social dapat dibedakan antara lain;
a)
Lingkungan
social primer
Lingkungan
social primer yaitu lingkungan social terdapat hubungan yang erat antara
individu satu dengan yang lain, individu satu dengan yang lain saling kenal.
Pengaruh lingkungan social dengan primer akan mendalam bila dibandingkan
dengan pegaruh lingkung social skunder.
b)
Lingkungan social skunder
Lingkungan
social skunder adalah lingkungan social dimana hubungan indidvidu satu dengan
yang lain agak longgar, individu satu dengan individu yang lain. Namun pengaru
lingkungan social , baik lingkungan primer maupun lingkungan social skunder
sangat besar terhadaap individu sebagai anggota masyarakat.
Sebagaimana hubungan antara individu dengan lingkungannya, tertama
lingkungan social tidak hanya berlngsung searah dalam arti bahwa lingnkungan
saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu, tetepi antara individu dengan
lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik yaitu lingkungan
berpengaruh pada individu, tetapi sebaliknya individu juga mempunyai
pengaruh pada lingkungan. Hubungan individu terhadapa lingkungan adalah;
a)
Individu menolak lingkungan adalah bila
individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Individu dapat memberikan bentuk pada lingkungan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersangkutan. Misalnya dalam
lingkugan masyarakat kadang-kadang orang tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada dalam lingkunganya,maka seseorang dapat member pengaruh pada lingkungannya.
b)
Individu menerima lingkung, adalah
bila keadaan lingkungan sesuai dengan keadaan individu. Dengan demikian
individu akan menerima keadaan lingkungan tersebut. Minsalnya keadaan
norma-norma yang ada dalam lingkungan atau keadaan individu yang bersangkutan.
c)
Individu besikap netral atau
statuskuo adalah bila individu tidak cocok dengan keadaan
lingkungan, tetapi individu tidak mengambil langkah-langkah sebagaimana
sebaiknya.individu bersikap diam saja dengan suatu pendapat biarlah lingkungan
dalam keadaan yang demikian, asal individu yang bersangkutan tidak berbuat
demikian. Kalau disegi pendidikan kemasyarakatan sikap yang demikian sebenarnya
tidak diharapkan karena individu dapat mengambil langkah-langkah bagaimana
sebaiknya sekalipun mungkin hal tersebut tidak dapat memenuhi harapan.
E.
Lingkungan
yang Kondusif bagi Manusia
Lingkungan
adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik
dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki
peranan yang lebih kompleks. Selain itu lingkungan harus memberikan kombinasi
antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air,
energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun
di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut segala sesuatu yang
ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
langsung maupun tidak langsung. Serta lingkungan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Oleh karena itu manusia tidak bisa
melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, kita bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan karena lingkungan itu senantiasa tersedia di
sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi manusia yaitu :
Lingkungan memiliki peranan bagi manusia yaitu :
1.
Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu
dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan
untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
2.
Tantangan bagi individu sehingga berusaha untuk dapat
menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk
mencari cara-cara untuk mengatasinya.
3.
Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang
beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk
berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan
mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang
anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit
banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia
pun berubah menjadi anak yang rajin.
4.
Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara
alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu
itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas
individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal
ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan
lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan
penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar
dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah
sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan
dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah
sesuai dengan lingkungannya.
Adapun
pembagian lingkungan yaitu:
1.
Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah tempat dimana makhluk hidup
lainnya tinggal bukan hanya manusia tetapi hewan dan tumbuhan. Dimana alam bisa
memberikan hasil yang baik sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari.
2.
Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah suatu media dimana makhluk
hidup tinggal, mencari, penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahkluk hidup yang
menempatinya. Dengan kata lain manusia itu tidak dapat hidup sendirian tanpa
bantuan manusia lainnya. Dan kita sebagai makhluk sosial dapat melakukan
hubungan interaksi sosial dengan orang lain.
F.
Dampak-Dampak
Negatif dari Pengaruh Manusia pada Lingkungannya dan Cara Pencegahannya
Adapun
dampak negatif pengaruh manusia terhadap lingungan seperti yang dicarakan
sebelumnya bahwasanya manusia sebagai makhluk sosial hanya mementingkan dirinya
sendiri tanpa memikirkan akibat buruk dari perbuatannya tersebut.
Berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari keegoisan manusia itu sendiri yaitu:
Berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari keegoisan manusia itu sendiri yaitu:
1.
Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan
Sumber Daya Alam makin menciut (depletion).
2.
Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.
3.
Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang
menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan
subsidi energi.
4.
Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu
kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor.
5.
Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam
lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat
menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak
negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.
Tetapi
dibalik itu semua kita sebagai makhluk sosial dapat mencegah agar tidak terjadi
kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi yaitu dengan cara sebagai berikut:
1.
Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat
dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
2.
Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga
kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan
banjir.
3.
Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah
agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui
nilai ambang batasnya.
4.
Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau
multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring
dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah
yang mengandung humus.
5.
Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk
melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.
G.
Sumber Daya
Alam Terkait sebagai Kebutuhan Manusia dan Mengklarifikasinya
Sumber daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
Sumber daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.
Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable
resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam
sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan
tumbuhan-tumbuhan.
2.
Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable
resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang
tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian,
mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain.
KESIMPULAN
Manusia
sebagai makhluk berkembang dapat mengalami perubahan- perubahan sebagai
akibat adanya perkembangan pada diri manusia itu yang di dalamnya terdapat
factor pembawaan dan factor lingkungan yang secara bersama-sama mempunyai
peranan. Sebagai mahkluk individu dan sosial manusia seharusnya tidak hanya
memfokuskan dirinya sebagai mahkluk atau pribadi saja, namun juga megabdikan
dirinya dalam lingkungan sosial. Hubungan manusia dengan lingkungannya tidak
hanya berlangsung searah, dalam artian bahwa hanya lingkungan saja yang
mempunyai pengaruh terhadap individu, tetapi antara keduanya terdapat hubungan
timbale balik, yaitu ingkungan berpengaruh pada individu, sebaliknya
individu pun juga mempengaruhi lingkungan.
Adapun yang menjadi kesimpulan dari makalah kami yang berjudul Manusia dan Lingkungannya (Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial) adalah sebagai berikut:
1.
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2.
Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari
orang lain.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain.
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah
manusia yang lainnya.
Manusia
bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan
hidup sejenisnya, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan
tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia
itu sendiri.
Kemampuan kita sebagai mahkluk sosial untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Kemampuan kita sebagai mahkluk sosial untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Manusia
memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia
itu sendiri dimasa akan datang.
B. Saran
Manusia perlu mengambil
kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh
efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib
menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Walgito, Bimo.2003. Psikologi Social Suatu Pengantar,
Yogyakarta: Andi.
·
Manto, Heri. Winarno, 2008, Ilmu Sosial Dan Budaya
Dasar. Solo : Bumi Aksara.
·
http://hardian-saputr.blogspot.com/2012/02/manusia-dan-lingkungan.html?m=1

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda