Sabtu, 23 Mei 2015

tata makalah fix



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi, 2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan  perilakunya. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung  perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.




B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini  adalah:
1.  Apa yang di maksud dengan pengertian manusia?
2.  Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk berkembang ?
3.  Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu dan social ?
4.  Bagaimana bentuk hubungan manusia dengan lingkungannya ?
5.  Bagaimana kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia?
6. Apa saja dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungan dan bagaimana cara mengatasinya?
7. Bagaimana kita dapat menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinya.

C.    Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1.      Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pengertian manusia?
2.      Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk berkembang ?
3.      Untuk mengetahui bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk individu dan social ?
4.      Untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan manusia dengan lingkungannya ?
5.      Untuk mengetahui bagaimana kondisi lingkungan yang kondusif bagi manusia?
6.      Untuk mengetahui apa saja dampak-dampak negatif dari pengaruh manusia pada lingkungan dan bagaimana cara mengatasinya?
7.      Untuk mengetahui bagaimana kita dapat menganalisis sumber daya alam terkait sebagai kebutuhan manusia dan mengklarifikasinya.









PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah mahkluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Sebagai makhluk biologis, manusia atau “homo sapiens”, sama seperti mahkluk hidup lainnya yang mempunyai peranan masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai mahkluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya, baik lingkungan alam maupun sosial. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

B.     Manusia Sebagai Makhluk Berkembang
Manusia sebagai makhluk hidup dapat di tinjau dari berbagai macam segi sesuai dengan sudut tinjauan dalam mempelajari manusia itu. Oleh karena itu tinjauan mengenai manusia dapat bermacam-macam, missal manusia sebagai makhluk social,manusia sebagai makluk yang dapat di didik, manusia sebagi makhluk  berkembang dan sebagainya. Manusia sebagai makhluk bekembang, maka manusia dapat mengalami perubahan-petubahan sebagai akibat dari perkembangannya tersebut. Baik perubahan pada segi kejasmaniananya maupun perubahan pada  psikologisnya. Sesuatau yang dahulu belum ada, menjadai ada, yang dahulu belum sempurna kemudian menjadi sempurna, demikian sebagai akaibat perkembangan pada diri manusia.
Sebagai mana manusia itu berkembang, hal ini dsebutkan secara khusus dalam psikologi perkembangan. Dalam hal ini disebutkan sebagaimana hubungan manusia dengan keadaan sekitaranya dalam kaitannya dengan perkembangan. Sebagaimana pengaruh keadaan sekitar terhadap perkembangan manusia antara para ahli, sehingga menimbulkan bermacam-macam teori mengenai perkembangan manusia, yang satu berbeda dengan yang lain sesuai dengan pendapat para ahli.
Teori-teori perkembangan ada yang sangat memberatkan bahwa lingkungan akan memebentuk manusia dan tidak mempunyai pengaruh, tetapi sebaliknya ada teori yang memandang bahwa pembawaan yang akan menentukan manusia, sedangkan lingkungan tidak berperan. Teori yang pertama disebut dengan teori empirisme atau dengan teori tabularasa yang dikemukakan oleh John Locke, sedangkan teori kedua disebut dengan teori nativisme yang di kemukakan oleh Schopenhauer ( Lih. Bigot, dkk.1950). kedua teori tersebut merupakan teori-teori yang sangat ekstrim, teori yang satu bertentengan dengan teori yang lain pada umumnya para ahli mengikuti teori yang ketiga, yaitu teori koonfergensi yang dikemukakan oleh W. Stern yang memandang baik pembawaan maupun lingkungan secara bersma-sama yang mempunyai perana dalam pembentukan perkembngan manusia.
Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa:
a)    Manusia itu dapat mengalami perubahan-perubahan sebagia akibat adanya perkembngan pada diri manusia itu  
b)   Dalam perkembngan manusia factor pembawaan dan factor lingkungan secara bersama-sama mempunyai peranan walaupun tidak mengingkari teori-teori yang lain

C.    Manusia Sebagai Makhluk Individu Dan Sosial
1.    Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang di pakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tak dapat di bagi, melaikan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia (menurut Dr. A. Lysen.)
Manusia lahir sebagai makhluk individual yang bermakna tidak terbagi atau tidak terpisahkan antara jiwa dan raga. Secara biologis, manusia lahir dengan kelengkapan fisik, tidak berbeda dengan makhluk hewani. Namun, secara rohani sangat berbeda dengan makhluk hewani. Jiwa manusia merupakan satu kesatuan dengan raganya untuk selanjutnya melakukan aktifitas atau kegiatan. Kegiatan manusia tidak semata-mata di gerakkan oleh jasmaninya, tetapi juga aspek rohaninnya. Manusia mengerahkan seluruh jiwa raganya untuk berkegiatan dalam hidupnya.
Dalam perkembanganya, manusia sebagai makhluk individu tidak hanya bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi pribadi yang khas dengan corak kepribadiannya, termasuk kemampuan kecakapannya. Dengan demikian, manusia sebagai individu merupakan pribadi yang terpisah, berbeda dengan pribadi lain. Manusia sebagai makhluk individu adalah manusia sebagai Perseorangan yang memiliki sifat sendri-sendiri. Manusia sebagai individu adalah ersifat nyata,berbeda dengan manusia lain dan sebagai pribadi dengan cirri khas tertentu yang berupayah merealisasikan potensi diri nya.
Setiap manusia memiliki perbedaan. Hal itu di karenakan manusia memiliki karakteristik sendiri. Iya memiliki sifat, watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang  berbeda satu sama lainnya. Setiap manusia individu adalah unik. Setiap orang berbeda, bahkan orang yang kembar sekalipun pasti memiliki perbedaan. Jadi, meskipun banyak  persamaam hakiki antar individu, tetapi tidak ada 2 indivdu yang sama.
Pertumbuhan dan perkembangan individu menjadi pribadi yang khas tidak terjadi dalam waktu sekejap, melainkan sebagai terentang sebagai kesinambungan perkembangan sejak masa janin, bayi, anak, remaja, dewasa, sampai tua. Istilah pertumbuhan lebih tertuju pada segi fisik atau biologis individu, sedangkan perkembangan tertuju pada segi mental psikologis individu.
Pertumbuhan dan perkembangan individu di pengaruhi beberpa factor. Mengenai hal tersebut ada tiga pandangan, yaitu :
a)         Pandangan nativistik , menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mataditentukan atas dasar dari dalam inividu itu sendiri seperti bakat dan potensi, atau kemiripan dengan orang tuanya. Misalnya, jika ayahnya seniman maka anaknya  juga seorang seniman pula.
b)        Pandangan empiristik, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan dari factor lingkungan. lingkunganlah yang akan menentukan pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dari pandangan nativistik.
c)         Pandangan konvergensi, menyatakan bahwa pertumbuhan individu di pengaruhi oleh factor diri individu dan lingkungan. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan diatas.
Pada dasarnya , kegiatan atau aktivitas sseorang di tujukan untukmemenuhi kepentingan dan kebutuhan diri. Sebagai makhluk dengan kesatuan jiwa dan raga, maka aktivitas individu adalah untuk memenuhi kebutuhan jiwa , rohani, atau psikologis, serta kebutuhan jasmani atau biologis.
Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka disebut paham individualisme. Paham individualisme ini menekankan pada kekhususan, martabat, hak, dan kebebasan orang  perorang

2.    Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai individu tidak mampu hidup sendiri. Ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini di sebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain memebentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam tujuan hidup. Dalam hal ini manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan manusia lainnya.
Jadi menurut kodratnya, manusia dimanapun, di zaman apapun selalu hidup bersama, hidup berkelompok. Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya.
Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli filsafat Yunani Kuno menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia adalah zoon politicon artiany bahwa manusia itu sebagai makhluk,pada dasarnya selalu ingin bergaul dalam masyarakat .Karena sifatnya yang ingin bergaul satu sama lain,maka manusia disebut sebagai makhluk sosial.manusia sebagai makhluk individu(perseorangan)mempunyai kehidupan jiwa yang menyendiri,namun manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dari masyarakat.Manusia lahir,hidup berkembang,dan meninggal dunia d dalam masyarakat.Sebagai individu,manusia tidak dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan dengan mudah tanpa bantuan orang lain.
Adapun yang menyebabkan manusia selalu hidup bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,missal
a.    Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum.  
b.    Hasrat untuk membela diri
c.    Hasrat untuk mengadakan keturunan.
Adapun insting itu sudah ada pada diri manusia sejak ia dilahirkan.Kebutuhan akan ada makanan dan minuman termasuk kebutuhan primer untuk segala makhluk hidup baik hewan maupun manusia.Dalam usaha untuk mendapatkan keperluan hidupnya manusia perlu bantuan orang lain.Hidup sendiri akan menimbulkan kesulitan.Setiap usaha akan lebih mudah bila dikerjakan bersama-sama. Sejak manusia dilahirkan,ia mempunyai dua keinginan pokok, yaitu
a.    Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.  
b.    Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain(masyarakat), ia tidak dapat merealiasasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia kan membutuhkan manusia lain untuk hal lain tersebut,termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.
Sebagaimana telah di kemukakan di atas,kelompok masyarakat pertama adalah keluarga.keluarga merupakan lingkungan manusia yang pertama dan utama.Dalam keluarga itulah manusia kmenemukan kodratnya sebagai makhluk sosial.Karena dalam lingkungan itulah ia untuk pertama kali berinteraksi dengan orang lain.Kelompok berikutnya adalah kelompok pertemanan ,pergaulan, kelompok  pekerja dan masyarakat secara luas. Secara politik, kehidupan berkelompok manusia manusia dimulai dari kelurga, marga, suku, bangsa, Negara, bahkan masyarakat secara internasional.
Paham yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme. Sosialisme memberi nilai lebih pada manusia sebagai mahkluk sosial. Sosialisme merupakan reaksi atau system liberalisme yang dilahirkan oleh  paham individualisme. Adanya persaingan bebas dalam kapitalisme akan menindas orang-orang yang tidak memiliki modal dan orang-orang miskin. Dalam sistem ekonomi sosialis, setiap orang memiliki kewajiban memberi kepada masyarakat, dan masyarakat berhak menerima hasilnya sesuai dengan karyanya. Negara tidak hanya bersifat pasif memberi kesempatan, tetapi juga aktif mengusahakan keadilan dan kesejahteraan, terutama bagi masyarakat yang tidak mampu, miskin, dan tidak memiliki modal yang cukup. Namun, sosialisme dalam bentuk ekstrem dapat berkembang kearah komunisme. Dalam komunisme, hak milik individu dihapuskan diganti menjadi kepemilikan bersama. Komunisme berpandangan bahwa semua orang mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Walaupun begitu, baik sosialisme maupun komunisme bertujuan sama, yaitu ingin membentuk masyarakat sosialis.
Perbedaan antara sosialisme dan komunisme terletak pada cara yang digunakan untuk mengubah masyarakat kapitalis liberal menjadi masyarakat sosialis. Paham sosialisme berpendapat bahwa perubahan daoat dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis, sedangkan komunisme berpendapat bahwa perubahan masyarakat sosialis harus dilakukan dengan cara revolusi, yaitu menghancurkan system kapitalisme liberal. Untuk itu, diperlukan pemerintahan dictator ploretariat dalam masa transisi perubahan masyarakat.
 
D.    Hubungan Manusia Dengan Lingkungan
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas adanya lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan fisik adalah lingkungan kealaman misalnya keadaan tanah, keadaan musim. Lingkungan atau lingkungan kealaman yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perkembngan individu misalnya keadaan alam yang tandus akan memberikan pengaruh yang berbeda bila dibandingkan dengan keadaan alam yang subur. Daerah musim dingin akan memberikan pengaruh yang berbeda bila dibandingkan daerah yang tidak mempunyai musim dingin.
Lingkungan social adalah merupakan lingkungan masyarakat yang didalamnya terdapat interaksi individu dengan individu yang lain seperti yang telah disebutkan diatas lingkungan social inilah yang menjadi psikologi social. Lingkungan social dapat dibedakan antara lain;
a)      Lingkungan social primer
Lingkungan social primer yaitu lingkungan social terdapat hubungan yang erat antara individu satu dengan yang lain, individu satu dengan yang lain saling kenal. Pengaruh lingkungan social dengan primer akan mendalam  bila dibandingkan dengan pegaruh lingkung social skunder.

b)        Lingkungan social skunder
Lingkungan social skunder adalah lingkungan social dimana hubungan indidvidu satu dengan yang lain agak longgar, individu satu dengan individu yang lain. Namun pengaru lingkungan social , baik lingkungan primer maupun lingkungan social skunder sangat besar terhadaap individu sebagai anggota masyarakat.

Sebagaimana hubungan antara individu dengan lingkungannya, tertama lingkungan social tidak hanya berlngsung searah dalam arti bahwa lingnkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu, tetepi antara individu dengan lingkungan terdapat hubungan yang saling timbal balik yaitu lingkungan berpengaruh  pada individu, tetapi sebaliknya individu juga mempunyai pengaruh pada lingkungan. Hubungan individu terhadapa lingkungan adalah;
a)         Individu menolak lingkungan adalah bila individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Individu dapat memberikan bentuk pada lingkungan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersangkutan. Misalnya dalam lingkugan masyarakat kadang-kadang orang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam lingkunganya,maka seseorang dapat member pengaruh pada lingkungannya.
b)        Individu menerima lingkung, adalah bila keadaan lingkungan sesuai dengan keadaan individu. Dengan demikian individu akan menerima keadaan lingkungan tersebut. Minsalnya keadaan norma-norma yang ada dalam lingkungan atau keadaan individu yang bersangkutan.
c)         Individu besikap netral atau statuskuo adalah bila individu tidak cocok dengan keadaan lingkungan, tetapi individu tidak mengambil langkah-langkah sebagaimana sebaiknya.individu bersikap diam saja dengan suatu pendapat biarlah lingkungan dalam keadaan yang demikian, asal individu yang bersangkutan tidak berbuat demikian. Kalau disegi pendidikan kemasyarakatan sikap yang demikian sebenarnya tidak diharapkan karena individu dapat mengambil langkah-langkah bagaimana sebaiknya sekalipun mungkin hal tersebut tidak dapat memenuhi harapan.

E.     Lingkungan yang Kondusif bagi Manusia
Lingkungan adalah suatu media dimana makhuk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks. Selain itu lingkungan harus memberikan kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Serta lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Oleh karena itu manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan itu, kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan karena lingkungan itu senantiasa tersedia di sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi manusia yaitu :
1.      Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi alat pergaulan sosial individu. Contoh : air dapat dipergunakan untuk minum atau menjamu teman ketika berkunjung ke rumah.
2.      Tantangan bagi individu sehingga berusaha untuk dapat menundukkannya. Contoh : air banjir pada musim hujan mendorong manusia untuk mencari cara-cara untuk mengatasinya.
3.      Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya. Contoh : seorang anak yang senantiasa bergaul dengan temannya yang rajin belajar, sedikit banyaknya sifat rajin dari temannya akan diikutinya sehingga lama kelamaan dia pun berubah menjadi anak yang rajin.
4.      Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha untuk merubah lingkungannya. Contoh : dalam keadaan cuaca panas individu memasang kipas angin sehingga di kamarnya menjadi sejuk. Dalam hal ini, individu melakukan manipulation yaitu mengadakan usaha untuk memalsukan lingkungan panas menjadi sejuk sehingga sesuai dengan dirinya. Sedangkan penyesuaian diri autoplastis, penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai dengan lingkungannya. Contoh : seorang juru rawat di rumah sakit, pada awalnya dia merasa mual karena bau obat-obatan, namun lama-kelamaan dia menjadi terbiasa dan tidak menjadi gangguan lagi, karena dirinya telah sesuai dengan lingkungannya.

Adapun pembagian lingkungan yaitu:
1.      Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah tempat dimana makhluk hidup lainnya tinggal bukan hanya manusia tetapi hewan dan tumbuhan. Dimana alam bisa memberikan hasil yang baik sebagai alat untuk pemenuhan kebutuhan kita sehari-hari.
2.      Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari, penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahkluk hidup yang menempatinya. Dengan kata lain manusia itu tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan manusia lainnya. Dan kita sebagai makhluk sosial dapat melakukan hubungan interaksi sosial dengan orang lain.

F.     Dampak-Dampak Negatif dari Pengaruh Manusia pada Lingkungannya dan Cara Pencegahannya
Adapun dampak negatif pengaruh manusia terhadap lingungan seperti yang dicarakan sebelumnya bahwasanya manusia sebagai makhluk sosial hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memikirkan akibat buruk dari perbuatannya tersebut.
Berikut adalah dampak negatif yang ditimbulkan dari keegoisan manusia itu sendiri yaitu:
1.      Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan Sumber Daya Alam makin menciut (depletion).
2.      Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota.
3.      Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi.
4.      Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga menimbulkan longsor.
5.      Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap manusia itu sendiri.

Tetapi dibalik itu semua kita sebagai makhluk sosial dapat mencegah agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi yaitu dengan cara sebagai berikut:
1.      Melakukan eksploitasi Sumber Daya Alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang tidak dapat diperbaharui.
2.      Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir.
3.      Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya.
4.      Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus.
5.      Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan keanekaan jenis makhluk hidup.

G.    Sumber Daya Alam Terkait sebagai Kebutuhan Manusia dan Mengklarifikasinya
Sumber daya alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian yakni:
1.      Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua makhluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuhan-tumbuhan.
2.      Sumber alam yang tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya, terutama dalam penggunaan sumber-sumber alamnya.
Namun sesuai dengan kondisi lingkungan saat ini manusia susah untuk melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud disini bukanlah transformasi yang diartikan sebagai perubahan seluruhnya (dari teknologi, sosial budaya dan ekonomi). Perubahan disini lebih kepada perubahan hidup berperilaku, kebiasaan dalam hidup yang menunjang pada penyelamatan lingkungan, perilaku hidup manusia.
Seharusnya manusia berhati-hati dalam mengolah tanah, air, udara mahluk mahluk yang ada di dunia ini. Khususnya pada lingkungan, manusia telah begitu banyak menimbulkan kerusakan pada bumi ini. Limbah, kotoran, sampah dibuang begitu saja tanpa mengindahkan lingkungandan mahluk lain.























KESIMPULAN

Manusia sebagai makhluk berkembang dapat mengalami perubahan- perubahan sebagai akibat adanya perkembangan pada diri manusia itu yang di dalamnya terdapat factor pembawaan dan factor lingkungan yang secara bersama-sama mempunyai peranan. Sebagai mahkluk individu dan sosial manusia seharusnya tidak hanya memfokuskan dirinya sebagai mahkluk atau pribadi saja, namun juga megabdikan dirinya dalam lingkungan sosial. Hubungan manusia dengan lingkungannya tidak hanya berlangsung searah, dalam artian bahwa hanya lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap individu, tetapi antara keduanya terdapat hubungan timbale balik, yaitu ingkungan  berpengaruh pada individu, sebaliknya individu pun juga mempengaruhi lingkungan.

Adapun yang menjadi kesimpulan dari makalah kami yang berjudul Manusia dan Lingkungannya (Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial) adalah sebagai berikut:
1.      Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2.      Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3.      Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia yang lainnya.

Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita sebagai mahkluk sosial untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.


B.     Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan.
 

























DAFTAR PUSTAKA

·           Walgito, Bimo.2003. Psikologi Social Suatu Pengantar, Yogyakarta: Andi.
·           Manto, Heri. Winarno, 2008, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Solo : Bumi Aksara.
·           http://hardian-saputr.blogspot.com/2012/02/manusia-dan-lingkungan.html?m=1

.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda