Rabu, 24 Desember 2014

Aliran – Aliran Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik




Aliran – Aliran Yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik

             1. Aliran Nativisme
Native, artinya mengenai kelahiran atau pembawaaan, jadi aliran nativisme adalah paham yang menitikberatkan pentingnya factor dasar yang dibawa sejak lahir, Menurutnya perkembangan-perkembangan individu semata – mata dimungkinkan dan ditentukan oleh factor–factor yang dibawa sejak lahir. Dengan demikian, menurut aliran itu keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri
Para pendukung nativisme, biasanya mempertahankan kebenaran pandangan tersebut, yaitu dengan menunjuk berbagai kesamaan atau kemiripan antara pihak orang tua dengan anak – anaknya. Kata mereka : kalau ayahnya ahli musik maka anaknya ahli musik pula, anak pelukis akhirnya menjadi pelukis, anak pelayan demikian juga, bahkan anak penjahat akan cenderung jahat pula kelakuanya. Pepatah jawa menyatakan : “Kacang mongso ninggalno lanjaran” . Tokoh utama aliran ini bernama Arthur Sopenhauer (1788 - 1860) seorang filsuf jerman. Aliran filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam.
  1. Aliran Empirisme
Emperis berarti “pengalaman”. Maka emperisme maksudnya adalah: aliran yang mengutamakan peranan faktor pengalaman, lingkungan, pendidikan, dan tidak mengakui peranan factor dasar atau pembawaan sejak lahir.
Menurut kaum empiris, perkembangan individu itu semata – mata dimungkinkan dan ditentukan oleh factor lingkungan, sedang factor pembawaan tidak memainkan peranan sama sekali. Tokoh utama aliran empirisme adalah John Locke (1632 -1704), seorang yang terkenal menganggap pendidikan sebagai “maha kuasa” untuk mencetak manusia macam apa saja yang dicita - citakan. Sehingga tak ayal lagi sebagai hujjah untuk membenarkan pandangannya, pengikut aliran ini menunjuk pada pendidikan dengan segala fasilitas yang tersedia, dalam menciptakan orang - orang besar caliber dunia.
  1. Aliran konvergensi
Dalam bahasa inggris converge artinya memusatkan pada satu titik, atau bertemu . Maka bisa diartikan, konvergensi adalah ’’titik pertemuan” Agaknya memang benar oleh karena kehadiran aliran ini telah mempertemukan dua pandangan ekstrim, natifisme dan emperisme. Tokoh utama konvergensi bernama Louis William Stern (1871 - 1938), sleorang filsuf dan psikolog Jerman, mengatakan bahwa perkembangan individu itu dimungkinkan dan dipengaruhi oleh dua factor, pembawaan dan lingkungan keduanya sama – sama penting, dan bisa diingkari satu oleh factor yang lain. Dengan pembawaan saja tanpa lingkungan, anak manusia tidak akan berkembang. Sebaliknya lingkungan saja tanpa pembawaan, ini juga tidak mungkin.



Sumber : http://zhiepheunochdhooussach.blogspot.com/2013/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda