Senin, 15 Desember 2014

Macam-Macam Paradigma Pendidikan



Macam-Macam Paradigma Pendidikan

1.   Konservatisme
Kecenderungan politik bergantung pada sejarah dan perkembangan budaya. Misalnya, konservatisme sosial mempertahankan lembaga dan proses-proses sosial yang sudah ada. Perubahan boleh tetapi harus mentaati tatanan yang sudah berlaku. Mereka tidak menolak nalar tetapi juga menerima nalar secara total. Sedangkan konservatisme reaksionisme menolak nalar dan konservatif filosofis menempatkan nalar di atas segala-galanya.

2.      Liberalisme
· Menekankan cara pemecahan masalah secara ilmiah
· Tujuannya menuntaskan masalah praktis
· Guru seharusnya memelihara dan memperbaiki tatanan sosial yang sudah ada
· Murid harus mampu memecahkan masalahnya sendiri
· Kaum liberal mendahulukan individu dari pada masyarakat
· Psikologis dikondisikan oleh sosial
· Psikologis adalah basis pembuktian benar-tidaknya pengetahuan
· Konsekuensi emosional tidak mungkin dipengaruhi secara kolektif
· Belajar mungkin berlangsung dalam matriks sosial, tetapi belajar selalu bersifat personal dan pribadi
· Kaum liberal memandang sekolah sebagai lembaga terbuka dan lebih kritis

3.      Anarkisme
              Lembaga pendidikan bekerja sama dengan proses-proses politis yang memerosotkan individu, sekedar “sekerup” kelompok, sekedar butiran kepribadian dalam seronce kesosialan.
·      Pemerosotan martabat manusia secara sistematis.
·      Pendidikan adalah proses belajar lewat pengalaman sosial.
·      Sekolah mengabaikan tanggung jawab mendidik siswa secara sejati

4.      Fundamentalisme
§  Dalam pendidikan mengambil bentuk gerakan “kembali ke dasar”
§  Gerakan ini memusatkan pada suatu sasaran tertentu, seperti mengembalikan pendidikan pada “Tiga R”, yairu Read, Write, dan Arithmatic
§  Jam sekolah mengutamakan pelajaran bahasa nasional, sains, matematika, dan sejarah
§  Pendidik harus mengambil peran dominan
§  Pengajaran menggunakan sistem menghapal, PR, ujian dilaksanakan sesering mungkin
§  Rapor dibagikan sesering mungkin dengan indeks prestasi
§  Disiplin harus ketat
§  Kelulusan berdasrkan serangkaian tes-tes untuk mengetahui tingkat ketrampilan dan pengetahuan
§  Permainan dan ketrampilan diberikan di luar jam sekolah
§  Menghapus bidang studi pilihan dan meningkatkan yang wajib
§  Menolak inovasi dan menekankan pada konsep
§  Program layanan sosial di sekolah menyita waktu sekolah
§  Memasukkan “patriotirme” dan nasionalisme di sekolah



Sumber : http://rini0594.blogspot.com/2014/02/paradigma-pendidikan.html

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda